Langsung ke konten utama

GEEKVAPE SOUL REVIEW | SEBUAH ULASAN YANG "AGAK" LENGKAP

ENGLISH BREAKFAST MORNING YOGURT SALT NICOTINE 35MG | UNION LABS

Disclaimer : Review liquid ini murni berdasarkan apa yang saya rasakan. Tidak ada yang dikurangi maupun dilebihkan. Beda device bisa jadi berbeda juga hasil yang dirasakan. Silakan disimak!

Device yang digunakan : FOOM POD X & GEEEKVAPE SOUL

 

ENGLISH BREAKFAST MORNING YOGURT SALT NICOTINE 35MG
ENGLISH BREAKFAST MORNING YOGURT 35MG

Union Labs termasuk salah satu “pemain lama” dalam bidang produksi liquid. Seingat saya, nama mereka mencuat saat momentum naiknya pamor liquid dengan rasa cereal dan oat. Ituloh… jamannya liquid Oat Drips lagi naik-naiknya dan jadi salah satu liquid yang paling dicari dikalangan vapers Indonesia.

Mereka memanfaatkan momentum tersebut dengan menghadirkan English Breakfast Morning Berry dalam versi freebase. Base yang dipakai beda dengan Oat Drips. English Breakfast punya ciri flavor “wheat atau gandum” yang diolah dalam bentuk sereal dan cukup kentara. Dan tingkat manis yang tidak berlebihan. Bisa dibilang mirip struktur liquid US yang sudah disesuaikan dengan selera lidah vapers Indonesia. Lebih menonjolkan inti flavor tanpa rasa manis berlebih yang berpotensi merusak flavor yang mau disajikan.

Nah kali ini saya mau bahas varian Morning Yogurt versi salt nicotine. Simak sampai habis biar jelas ya!

RASA

Morning Yogurt ini basenya tetap sama dengan varian English Breakfast yang lain. Wheat atau Gandum dalam bentuk sereal yang coba ditonjolkan. Pelengkapnya, rasa susu yang creamy dan yogurt yang tidak begitu asam.

Saat saya coba pakai FOOM POD X, flavor sereal gandumnya memang benar menonjol saat inhale, dibalut dengan susu yang creamy, ditambah dengan yogurt yang muncul sebagai hint dibelakang.

Soal aftertaste, flavor sereal gandum dan susunya masih terasa walaupun tidak menonjol seperti saat inhale. Namun justru flavor yogurt yang jadi lebih kuat dan membekas dilidah.

Cuma… konsistensi rasa ini turun setelah pemakaian selama 2 hari. Gandumnya turun drastis, lebih kentara susu dan yogurt.

Bukan salah liquidnya. Bukan juga karena liquidnya yang terlalu jahat.

Tapi memang karena coil dan kapas Foom Pod X ini yang agaknya kurang mampu bertahan untuk menyapaikan rasa Morning Yogurt dengan konsisten. Belum lagi ini simple pod, jadi kalian ga bisa mengatur apapun. Tinggal terima beres dan puff.

Selama kalian tau dan sadar kemampuan simple pod, masih layak dan enak enak aja untuk dipakai buat daily vaping.

Biar adil…

Saya coba pakai pod lain. GEEKVAPE SOUL (masih belum release di Indonesia). Pakai cartridge 1,0 Ohm. Hasil rasa jelas beda. Konsistensinya bisa terjaga dengan lebih baik. Karena pod ini bisa diatur watt nya.

Soal susunan masih sama, Sereal Gandum dibalut dengan Susu dan Yogurt.. Soal penurunan rasa pasti akan terjadi juga, seiring dengan frekuensi pemakaian. Tapi dropnya tidak sejauh Foom X.

Memang gak adil kalau membandingkan performa sebuah simple pod dengan adjustable pod. Karena simple pod cocoknya dipakai dengan liquid yang layernya ga begitu banyak. Tapi demi mencari kosistensi rasa, suka – tidak suka harus dilakukan.

THROAT HIT & NICOTINE

35mg yang dipakai di Morning Yogurt ini tipikalnya bukan nge-garuk tenggorokan dengan kasar. Malah sama sekali tidak ada sensasi garuk. Halus pool… Tapi dengan 2x puff kepala udah terasa cukup puyeng.  

KESIMPULAN

English Breakfast Morning Yogurt versi Salt Nicotine ini enak. Jarang banget saya ngomong sebuah liquid enak secara langsung. Tapi ini memang beneran enak.

Buat pengguna pod yang pengen coba liquid gak garuk, dan pengen cobain liquid yang gak kemanisan. Atau pengen nostalgia masa jayanya liquid cereal atau oats.

Bisa banget cobain English Breakfast Morning Yogurt Salt Nicotine.  

SKOR

8.4

Sekian, pembahasan kali ini.

Kalau kalian menyukai dan ingin meng-apresiasi tulisan di blog ini, sempatkanlah mampir dan follow akun instagram saya di @bernard.wicaksono

Ada juga update seputar beberapa produk baru yang bakal masuk meramaikan pasar Indonesia. Jadi ga ada salahnya buat nge-follow ig saya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G . Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers.  Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet. Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.   HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium.  Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki l

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja.  Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai.  Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy?  Baca saja review saya sampai selesai! DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.   Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan. Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,