Langsung ke konten utama

GEEKVAPE SOUL REVIEW | SEBUAH ULASAN YANG "AGAK" LENGKAP

REVIEW AEGIS BOOST PART 2 | LEAKING DAN SOLUSI MEMINIMALISIRNYA

Di part 2 ini saya mau jelaskan agak panjang, di bagian mana saja leaking yang terjadi di Aegis Boost. Mungkin kalian sering dengar bahwa aegis boost tidak lepas dari yang namanya leaking. 

Masih jadi perdebatan bahwa leaking ini muncul akibat user error alias kesalahan dari si pemakai atau karena quality control yang kurang baik dari geekvape.


Beberapa kali juga saya terlibat adu argumen di instagram dengan para pemakai aegis boost yang menyatakan bahwa cartridge mereka aman aman saja. 

Mereka percaya bahwa jika leaking terjadi akibat pengisian liquid yang terlalu penuh dan chainvape yang mempengaruhi ketahanan kapas pada occ. 

Toh pada kenyataanya saya tidak pernah sekalipun mengisi liquid sampai terlalu penuh, apalagi chainvapeing ketika menggunakan cartridge plus occ nya. Dan kebetulan saya punya dua aegis boost, keduanya pun leaking parah.

Sering kali saya dengar argumentasi yang menyatakan bahwa “Leaking di pod itu wajar” 

Ya, saya setuju! Tapi kalo leakingnya parah apa masih pantas dibilang wajar? 

“Kalo ga mau leaking, pakai mod!” 

Belum tentu juga. Mod dengan rta ataupun rda masih memiliki resiko leaking walaupun tidak separah pod, dan membersihkannya pun lebih mudah daripada pod yang harus bongkar cartridge. 

Argumen macam ini tidak memberi solusi apalagi menyelesaikan masalah, sudahlah simak aja penjelasan saya dibawah!


Body Karet Lengket 

Body karet berasa lengket bisa disebabkan oleh dua hal, tangan berkeringat dan berminyak atau leaking. Cara memastikannya adalah kalian bisa lihat dibagian frame alias tulang area bawah. 

Kalau ada garis basah coba kalian bersihkan dulu pakai kuas kecil kemudian pastikan dengan memegang ujung kuas setelah digunakan apakah itu liquid atau air, bisa dibedakan dari tingkat kekentalan cairannya.


Rembes dan Leaking Bagian Samping Cartridge

Berikutnya kalian bisa lihat pada bagian cartridge, dibawah bagian yang agak transparan terdapat dua garis celah sambungan. 

Biasanya kalau akan leaking, dua garis tersebut akan terlihat basah dan kalau sudah parah rembesan liquid akan turun hingga ke bagian klip penyambung dua bagian antara bagian atas dengan bagian bawah cartridge dan keluar dari situ.


Leaking Bagian Airflow

Pada beberapa kasus, ada pula para user yang mengalami leaking pada bagian ring airflow dan dua klip sambungan yang ada dibawahnya. Lebih jelasnya lihat gambar diatas.


Rembes Bagian Bawah Cartridge

Beralih pada bagian bawah cartridge, ketika occ terpasang dan cartridge terisi liquid, rembesan akan terlihat pada bagian yang sudah saya tandai di gambar. 

Kalau termasuk parah, kalian wajib membawa tisue untuk membersihkannya supaya rembesan tidak masuk kedalam mesin dan mengenai pin konektor atomizer.


CARA MEMINIMALISIR LEAKING

Paling gampang? beli cartridge baru atau kalo udah sebel banget ya ganti device lain aja
Tapi kalo udah terlanjur sayang mau gimana? Masih ada solusi lain kok

Solusi ini saya dapat setelah searching ke instagram, youtube, dan grup facebook. Tidak perlu mengeluarkan biaya dan tergolong simple.

Setiap kali akan mengganti occ ataupun liquid kalian bisa membilas cartridge terlebih dahulu dengan air bersih. Kemudian siapkan wadah yang berupa mangkok, gelas atau apa saja yang kalian punya diisi dengan air hangat atau air panas dari dispenser juga bisa. 

Jangan air mendidih!

Isi air hangat atau air panas di wadah yang sudah kalian siapkan untuk merendam cartridge yang sudah dibilas dengan air bersih tadi. Pastikan tinggi air tidak lebih tinggi dari tinggi cartridge atau setengah tinggi cartridge saja. 

Sebelum merendam pastikan bahwa karet penutup lubang refill sudah dibuka dan putar ring airflow terbuka penuh. Rendam selama 5 menit saja.

Setelah itu, kalian lihat di sekitar klip sambungan cartridge bagian depan, samping kanan kiri dan bagian belakang dekat airflow apakah masih ada bagian yang basah. 

Jika masih ada, sedot pake bibir kalian. Ini serius! Sedot terus sampai bagian disekitar klip sambungan tidak basah dan tidak ada sisa air. Setelah itu keringkan cartridge dengan di angin anginkan atau dibiarin sendiri sampai benar benar kering.

Ketika cara ini saya praktekan sendiri, masih terjadi leaking namun tidak separah sebelumnya. Bisa dibilang bahwa cara ini memiliki presentase 50%-50%. 

Dan lagi saya tidak merekomendasikan kalian untuk menggunakan lem lcd hp untuk menambal sambungan cartridge! Kita tidak tahu jangka panjangnya akan menimbulkan efek apa, karena lem lcd hp tidak tergolong bahan food grade.

Masih ada satu lagi cara, yaitu menggunakan adaptor 510. Cuma kalo kalian pakai adaptor 510 trus atomizernya pake rda, aegis boost ini gak cocok. 

RDA single coil butuh watt setidaknya 28-30’an keatas untuk mengeluarkan rasa yang maksimal. Sedangkan baterai aegis boost cuma 1500 mah, jadi cepet nge drop dan kasian chip nya. 

Kalau kalian pake adaptor 510 + RTA MTL masih masuk akal karena untuk mtl biasa maksimal main di 20 watt saja tergantung liquid saltnic atau pods friendly yang digunakan.

Semoga yang saya tulis ini bisa membantu kalian semua yang sudah kadung beli Aegis Boost dan menjadi pertimbangan kalian yang masih galau mau beli aegis boost atau tidak. Siap membeli, berarti kalian juga harus siap menerima resiko yang ada.


Baca juga tentang : REVIEW RDTA  AEGIS BOOST | SOLUSI HEMAT, TAPI BUKAN SOLUSI LEAKING. TETAP WORTH TO BUY!


Terimakasih, Semoga Harimu Menyenangkan!

Komentar

  1. Kalau no automizer gimana mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. No atomizer bisa macem" penyebabnya.

      •leaking yg sudah masuk sampai kena chip menyebabkan eror
      •pin atomizer ambles salah satu atau keduanya
      •coil rusak
      •pemasangan coil kurang pas

      Hapus
  2. Ini saya sering kejadian kalo coilnya malah banjir. Kemudian saya ke toko untuk bertanya setelah itu dia bilang kalo saya sering ditiup dulu sebelum di sedot kalo vaping. Nah saya ubah caranya jadi langsung di sedot dan coilnya jadi kering. Namun pas ganti coil lagi dengan saya tidak ditiup jadi kembali kayak seperti itu lagi. Coilnya banjir lagi, kenapa ya ini? Sudah 2x ganti coil masih tetap sama banjir lagi dan lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. rasio liquid yang dipakai berapa? kalo 70:30 memang agak rawan, soalnya lebih kental jadi kapas di coilnya butuh waktu lebih lama buat menyerap liquid. kalo sudah coba ganti liquid tapi masalahnya masih sama, berarti sudah saatnya ganti pod baru.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G . Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers.  Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet. Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.   HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium.  Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki l

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja.  Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai.  Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy?  Baca saja review saya sampai selesai! DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.   Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan. Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,