Langsung ke konten utama

GEEKVAPE SOUL REVIEW | SEBUAH ULASAN YANG "AGAK" LENGKAP

REVIEW POD CALIBURN KOKO by UWELL | POD MTL YANG HAMPIR SEMPURNA


Lagi bingung cari pod enak buat MTL’an? ini jawabannya! 

Uwell Caliburn KOKO menurut saya adalah pod jempolan untuk pecinta mtl. Bentuknya kecil, bobotnya juga ringan, soal rasa juga juara.

Caliburn KOKO ini berbeda dengan pendahulunya yaitu Caliburn stick. Sepintas memang hanya terlihat beda desainnya saja tapi setelah dicoba banyak bedanya loh!
 

APA BEDANYA DENGAN CALIBURN BIASA?

Selain bentuk, cartridge yang digunakan disini berbeda dengan Caliburn biasa. Pada Caliburn stick, cartridge nya memiliki resistensi sebesar 1,4 Ohm dan base atau bagian bawah cartridgenya berwarna hitam. 


Sedangkan pada Caliburn KOKO, resistensi cartridgenya sebesar 1,2 Ohm dan bagian bawahnya berwarna merah. Perlu diingat, bahwa dengan dua resistensi koil yang berbeda maka rasa dan feel yang didapat-pun berbeda. 

Cartridge 1,4 Ohm menurut saya lebih cenderung kearah warm vape  enak sih, tapi agak agak kurang untuk selera saya. Sedangkan cartridge KOKO ini sangat sangat terasa berbeda pada rasa yang dihasilkan, enaknya poll throat hit juga tetap terjaga.

Balik lagi ke segi desainnya, dari pendahulunya yang berbentuk stik sekarang ber-evolusi menjadi lebih kecil berwujud kotak. Dan perlu diingat bahwa pada Caliburn KOKO ini tidak ada tombol apapun. 

Trus kalo mau matiin pod nya kalo lagi ga dipake gimana dong? Ya diemin aja, kalau ga dipake bakal standby aja kayak hp.

Pod ini hanya dibekali fitur “autodraw” buat nge-puff nya. Buat kalian yang mungkin parno kalo autodraw gampang rusak, itu semua tergantung perilaku kalian sendiri. Kalau kalian jorok, ga pernah bersihin sisa liquid yang bocor ataupun sisa kondensasi yang numpuk di area konektor pin pasti bakal mrembes lama kelamaan masuk ke mesinnya. 
Jadi jangan jorok!


Berbicara soal airflow, Caliburn KOKO hanya memiliki satu lubang airflow saja yang terdapat pada bagian samping, diatas led indikatornya. Jadi karakter airflownya sempit, cocok banget buat para fans mtl yang mengidolakan “tight draw” ala pod.


Dan buat kalian yang mementingkan gaya alias style, jika kalian membeli Caliburn KOKO ini kalian juga dapat aksesoris berupa lanyard model rantai yang keliatan keren kalo dipake. Bobot lanyard ini lebih berat daripada bobot podnya sendiri.

MENDING CALIBURN BIASA ATAU CALIBURN KOKO?
Kalau saya, mending Caliburn KOKO. Karena menurut saya lebih simpel dan unik bentuknya. Dan saya lebih suka karakter airflow sempit untuk mtl. Dapet lanyard pula. Tapi balik lagi ya soal selera dan budget kalian. 

Harga Caliburn biasa berkisar antara 250-290 ribu sedangkan Caliburn KOKO dibanderol dengan harga 320 ribu. Pada saat awal release-nya.
 
TIPS DALAM MEMBELI CALIBURN (WAJIB DIBACA!)
Caliburn sampai sekarang masih laris manis dipasaran, saking larisnya muncul juga clone-nya alias KW nya. Untuk Caliburn KOKO terpantau belum ada clone-nya, sedangkan untuk Caliburn Stick banyak bertebaran versi clone. 

Kalau kalian ingin membeli, saya sarankan belilah di vapestore yang terpercaya sesuai daerah kalian masing masing. Jikalau kalian ingin membelinya via marketplace online, selalu ingat untuk mengecek reputasi toko ataupun penjualnya. 

Jangan tergiur harga murah! performanya jauh berbeda antara clone dengan originalnya. Kalian bisa search di google soal cara membedakan Caliburn ori dengan yang clone.
 
KESIMPULAN
Tidak bisa dibantah memang Caliburn KOKO ini salah satu Pod MTL jempolan. Sangat saya rekomendasikan untuk kalian penggemar saltnic. Tapi diawal masa pandemi Corona ini, harga cartridgenya mengalami kenaikan yang cukup besar dan juga stoknya cukup sulit untuk didapatkan. 

Ada sih rebuild kit nya, kalian bisa recoil sendiri pake cartridge bekas. Tapi buat kalian yang ga ada waktu untuk recoil atau belum biasa nge-recoil pasti sulit dan males. Jadi silahkan dipertimbangkan dengan lebih matang sebelum membeli.
Tetap jaga kesehatan, lakukan pola hidup bersih dan sehat, JANGAN LUPA CUCI TANGAN!
 
PROS : 
  • Bentuk kecil, bobot ringan, simple
  • Autodraw tanpa delay
  • Rasa dan throat hit juara
  • Harga cukup terjangkau
  • Dapat bonusan lanyard 
 CONS :
  • Kabel usb untuk charging ukurannya terlalu pendek
  • Harga Cartridge melambung tinggi ditengah masa pandemi Corona
  • Stok Cartridge agak susah untuk didapatkan dimasa pandemi Corona

Baca juga tentang : UWELL CALIBURN G POD REVIEW

Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Harimu Menyenangkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G . Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers.  Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet. Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.   HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium.  Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki l

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja.  Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai.  Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy?  Baca saja review saya sampai selesai! DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.   Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan. Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,