Langsung ke konten utama

GEEKVAPE SOUL REVIEW | SEBUAH ULASAN YANG "AGAK" LENGKAP

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI

PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.


Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G. Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers. 

Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet.

Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.

 

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM by UWELL

HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU

Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium. 

Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki lekukan yang cukup ergonomis sehingga nyaman untuk dipegang.

Bentuk, desain dan bahan dari tombol on/off nya juga berbeda dari Caliburn lawas, tombol pada Caliburn G berbentuk bulat dengan aksen gold trim pada bagian pinggirnya. 

Terdapat juga LED indikator baterai yang terletak dibagian bawah dekat tulisan CALIBURN. 

Airflow yang ada di pod ini pun berbeda, di Caliburn old terdapat dua lubang airlfow di sisi kanan dan kiri pod sedangkan pada Caliburn G hanya terdapat satu lubang airflow saja.

Dilengkapi dengan port Usb Type C, pengisian baterai diklaim lebih cepat. Untuk mengisi daya baterai dalam kondisi habis hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 45 menit. 

 

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM
UN2 MESH COIL 0,8 Ohm 

MENGGUNAKAN OCC COIL

Dalam paket penjualannya, Caliburn G dibekali dengan dua buah mesh coil 0,8 Ohm dengan rentang watt 13-18. Ini berarti ketika rasa yang dihasilkan pod sudah tidak maksimal, kita hanya perlu membeli dan mengganti coilnya saja. 

Tidak seperti Caliburn lama yang harus membeli kartrid baru jika rasa sudah menurun. Terdapat pula coil dengan resistensi 1 Ohm yang dapat dibeli secara terpisah.

 

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM
SEAL KARET MERAH PORT REFILL LIQUID 

DESAIN CARTRIDGE DAN DRIP TIP BARU

Menyesuaikan dengan bentuk pod nya yang baru, cartridge dan drip tip nya pun hadir dengan bentuk yang baru pula. Masih dengan daya tampung liqdui sebesar 2ml. Drip tip nya terlihat sedikit lebih besar namun masih nyaman ketika digunakan.

Pada Caliburn G, port pengisian liquid kali ini diberi lapisan karet membran berwarna merah yang diklaim untuk meminimalisir over filling alias mengisi terlalu penuh hingga luber. 

Posisi port refill masih berada pada bagian atas cartridge.

Untuk membuka dan menutup drip tipnya kalian perlu memperhatikan user manual baik-baik. Harus sesuai dengan yang ada di user manual, salah sedikit bisa patah dan drip tip jadi kendor atau malah tidak bisa dipasang kembali.

Pada Cartridge terdapat tulisan ambang batas minimal sisa isi liquid. Perhatikan baik baik, jika liquid berada dibawah garis segera isi ulang liquid supaya coil tidak gosong. 

Isi liquid secukupnya, tidak usah terlalu berlebihan.


PETUNJUK DUAL AIRFLOW

DUAL AIRFLOW RDTL DAN MTL

Caliburn G memiliki dua set up airflow yang bisa diatur dengan memutar posisi cartridge 180 derajat. Sama seperti model airflow yang digunakan oleh Voopoo Vinci R, Vinci 40w dan Vinci X.

Dibawah cartridge terdapat satu lubang airflow, jika letaknya sejajar dengan lubang airlfow yang ada di dekat konektor atomizer, airlfow terasa lebih plong cocok untuk kalian yang suka dengan style Restricted Direct To Lung. 

Sedangkan jika letak lubang airflow pada cartridge dengan lubang airflow didekat pin atomizer berjauhan, airlfow yang dihasilkan terasa agak sempit biasa digunakan untuk Mouth To Lung. 

Gak sempit – sempit banget, menurut saya hampir mirip dengan feel tarikan ketika menggunakan Caliburn KOKO lawas.

 

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM by UWELL

PERFORMA COIL 0,8 Ohm

Menurut saya coil 0,8 Ohm ini lebih pas untuk digunakan dengan liquid Pods Friendly atau liquid Freebase rasio PG VG 50 : 50 dengan kadar nikotin tinggi yang khusus digunakan untuk MTL’an 

(TIDAK UNTUK DIGUNAKAN DENGAN LIQUID FREEBASE NICOTINE DIBAWAH 9mg APALAGI  RASIO PG VG 70 : 30)

Untuk liquid Saltnic pun sebenarnya masih bisa, tapi saya rekomendasikan gunakan saltnic dibawah 25mg karena power dari pod ini ketika baterai masih penuh cukup galak. 

Jadi kalau kalian belum terbiasa dengan saltnic dengan kadar nicotine tinggi (apalagi saltnic creamy) pasti akan kaget, kliyengan dan tenggorokan terasa pedih.

Saat mencoba Caliburn G ini, saya menggunakan liquid Salt nicotine Banana Moon dengan kandungan nicotine sebesar 25mg. Setup airflow pada mode MTL. Rasa dari liquid ini terbaca dengan baik, layer soft cake dan rasa manis dari pisangnya mampu tersampaikan dengan baik ke lidah saya. 

Soal TH dan Nicotine Hit nya pun tersampaikan dengan baik. Pas banget sesuai ciri khas dari liquid yang satu ini. Nampol di tenggorokan dan pening asik dikepala. 

Sekali lagi, jangan ditiru kalau tidak dan belum terbiasa dengan saltnic berkadar nikotin tinggi!

Berbicara soal ketahanan coil, satu botol liquid salt nicotine Banana Moon kemasan 15ml baru habis setelah saya gunakan selama 24 hari. 

Tentunya dengan penurunan rasa yang cukup signifikan pada hari ke 15 keatas, rasa manis dan layer soft cake dari liquid mulai menurun cukup drastis. 

Kalau dibandingkan perihal ketahanan coil antara Cartridge Caliburn KOKO dengan Coil Caliburn G, menurut saya Caliburn G masih kalah sedikit dibandingkan dengan pendahulunya. 

Tapi perlu diingat bahwa soal ketahanan coil selalu dipengaruhi oleh jenis liquid dan cara pemakaian masing masing orang yang tentunya akan berbeda satu sama lain.

 

REMBES ?

Ada sedikit rembesan liquid dari bagian bawah coil. Mirip mirip dengan penyakit Caliburn & Caliburn KOKO pendahulunya. Tapi cuma sedikit. Gak luber parah. 

Ini terjadi setiap kali habis isi ulang liquid.

Setelah saya perhatikan lagi, masalah ini muncul ketika drip tip dilepas. Kemungkinan besar udara masuk dan memberi tekanan kedalam cartridge hingga menyebabkan liquid keluar dari bagian bawah coil. 

Satu satunya solusi adalah mempercepat proses refill liquid.

Artinya sebelum membuka drip tip pada cartridge Caliburn G, pastikan bahwa kalian sudah membuka tutup botol liquid terlebih dahulu sehingga mempersingkat proses pengisian liquid. Dibawah ini penjelasannya : 

  1. Buka tutup botol liquid 
  2. Lepas drip tip pada cartridge  
  3. Masukkan ujung botol liquid ke port refill dan isi liquid kedalam cartridge secukupnya
  4. Pasang kembali drip tip.

Ingat! 

Jika drip tip dibuka dan cartridge dibiarkan saja dalam rentang waktu yang cukup lama maka rembesan yang keluar dari bagian bawah coil juga akan semakin banyak!

Saya sarankan untuk kalian, setiap kali mengisi ulang liquid lepas cartridge dari pod dan mendiamkan dulu cartridge selama 5-10 menit alias tidak langsung di puff dan diberi alas tissue supaya kalau leaking parah tidak mengotori meja atau merembet kemana mana. 

Karena sepengalaman saya dalam menggunakan pod, setiap kali refill dan langsung dipuff pasti spitback dan rembes parah dari bagian bawah coil. 

 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI CALIBURN G

Diatas, saya sudah menyinggung masalah bentuk driptip yang baru. Gak ada masalah soal desain buat saya. Tapi masalahnya ada di dalam driptip nya. 

Ada dua buah plastik berbentuk seperti pengait pada sisi kiri dan kanan dalam driptip yang memiliki fungsi untuk menghubungkan driptip dengan cartridge. 

Seiring dengan berjalannya waktu, dan semakin seringnya kalian melakukan refill liquid, maka 2 pengait ini bisa jadi rusak dan patah seperti yang saya alami.

Perlu saya jelaskan bahwa saya mengikuti cara dan petunjuk untuk melepas driptip sesuai dengan yang ditulis dan digambarkan pada manual book.

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM by UWELL
BAGIAN DALAM DRIPTIP PATAH SEBELAH

Entah saya yang mungkin saja sedang sial atau memang lagi dapat barang dengan kualitas yang kurang bagus.

REVIEW UWELL CALIBURN G POD SYSTEM by UWELL
SISI SEBELAH KIRI TAMPAK LEBIH TINGGI 

Apa masalah yang terjadi ketika drip tip rusak dan tidak terpasang secara sempurna ? Leaking parah dan Spitback! 

Kalau kamu mengalami leaking dan spitback cukup parah, coba cek dulu apakah driptip kalian terpasang dengan benar dan sempurna. 
Kalau misalkan driptip kalian ketika dipasang salah satu sisinya terlihat sedikit lebih tinggi maka bisa jadi kalian memiliki masalah yang sama dengan saya. 

Ini akibatnya ketika drip tip tidak bisa terpasang dengan sepurna, udara dapat dengan mudah masuk kedalam cartridge hingga menyebabkan spitback dan leaking parah.



Satu satunya solusi adalah ganti cartridge baru! Memang tidak terdengar begitu solutif, apalagi untuk para vapers dengan budget yang mepet. Satu cartridge dijual dengan kisaran harga 35-40 ribu. 

Saya pernah menemukan salah satu toko di marketplace yang menjual driptip model clear untuk Caliburn G dan KOKO Prime, Cuma masalahnya berat di ongkir. Harga driptipnya saja 30 ribu sedangkan ongkos kirimnya ke daerah saya 28 ribu. 

Jujur saja, saya sudah beberapakali beli cartridge baru, masalah yang terjadi tetap sama! Pin patah! dan agak anehnya pada salah satu cartridge, pin-nya dalam kondisi yang masih bagus tetapi ketika dipasang tidak bisa rapet. 

Masalah ini jadi menghilangkan esensi bahwa "nge-pod harusnya simple dan tidak ribet".

Satu lagi masalah yang sama seperti pada Caliburn lawas dan Caliburn KOKO. Angin yang kencang bisa menembus bagian bawah pod, yaitu dari bagian port charging dan autodraw otomatis akan menyala. 

Ingat ya! Angin kencang , kalau cuma agin sepoi sepoi dan angin dari kipas saya rasa tidak akan jadi persoalan. 

Tapi ini bisa jadi masalah bagi para pengguna lanyard yang lupa mematikan podnya ketika berkendara naik motor. Karena cuaca akhir akhir ini tidak menentu dan kadang disertai angin yang kencang pula. 


KESIMPULAN

Kalau kamu pengguna Caliburn apalagi Caliburn KOKO lawas dan device mu masih berfungsi dengan baik tanpa kendala apapun, saya rasa kamu gak perlu membeli Caliburn G ini. Kecuali punya budget lebih. 

Jangan hanya berpatokan ataupun tertarik pada desain dan kapasitas baterai dari Caliburn G yang lebih besar. 

Toh nambahnya gak teralu banyak dari Caliburn lama.

Soal rasa, ini tergantung perspektif masing – masing. Buat saya pod ini termasuk enak. Enak aja, bukan rasa enak yang luar biasa untuk lidah saya. Menurut saya masih enak Caliburn KOKO lawas, dengan catatan bahwa saya menyatakan pendapat ini tanpa mencoba coil 1 Ohm nya. 

Bisa jadi rasa yang dihasilkan akan sangat berbeda dengan coil 0,8 Ohm nya. Siapa tahu kan...

Tapi buat kalian yang memang sedang mencari pod stick sebagai pendamping AIO & Mod, saya rekomendasikan untuk membeli pod ini. 

Dengan pertimbangan bahwa pod ini termasuk salah satu pod yang laris manis dipasaran Indonesia, pasti stock coil beserta cartridge aman dan hampir semua vapestore menjualnya.

Semoga apa yang saya tulis ini bisa membantu dan menjadi bahan pertimbangan ekstra untuk kalian yang masih mempertimbangkan apakah akan membeli pod ini atau tidak. 

Kalau kalian menyukai dan ingin meng-apresiasi tulisan di blog ini, sempatkanlah mampir dan follow akun instagram saya di @bernard.wicaksono


PROS

  • Sudah menggunakan Usb Type C
  • Menggunakan OCC Coil
  • Sistem Dual Airflow RDTL dan MTL
  • Cartridge dan Coil compatible dengan Caliburn KOKO Prime
  • Desain elegan
  • Body Alumunium, Ringan
  • Fitur Auto Draw
  • Tombol On/Off Solid tidak ringkih seperti Caliburn stick lawas
  • Tidak ada sisa kondensasi pada lubang drip tip



CONS
  • Kabel Usb Type C terlalu pendek
  • Kapasitas Baterai hanya bertambah sedikit
  • Tidak dapat lanyard
  • Terdapat sedikit rembesan pada bagian bawah coil setiap kali mengisi ulang liquid
  • Agak repot untuk melepas dan memasang drip tip
  • Hati hati ketika melepas driptip, ikuti arahan di manual book. Karena mudah rusak.




Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Harimu Menyenangkan!




Komentar

  1. Bang klo rasa freebase itu Nic 3 gpp bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak direkomendasikan untuk pakai liquid freebase nikotin 3mg. Rasa dan nikotin-nya tidak akan keluar secara maksimal.

      Untuk Pod, lebih cocok digunakan dengan liquid freebase khusus MTL atau pods friendly dengan rasio PG/VG 50:50. Dan nikotin minimal 9mg.

      Kalau memang masih kepingin pakai freebase 3mg ada baiknya kamu beli AIO atau pakai Mod sekalian.

      Hapus
  2. Klo caliburn g2 lampu indicator merah kedip 10 kali itu gimn gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sisa liquid yang numpuk di area pin atomizernya sering dibersihkan ga? Pernah leaking parah dan lupa dibersihkan?

      Pemasangan koil sudah sesuai buku petunjuk belum?

      Kalau yang diatas ga ada masalah, coba ganti pakai koil baru dulu.

      Hapus
  3. Kalo cathridge kendor gimana ya om solusinya untuk yang G2

    BalasHapus
    Balasan
    1. kendor bagian mouthpiece nya? kalo itu sih satu satunya jalan musti beli cartridge baru. Seri Caliburn G & G2 kelemahannya memang dibagian cartridge. Salah buka bisa bikin patah & gabisa ditutup rapat.

      Hapus
  4. Bang kl pods ane caliburn di cas getar2 knp ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Caliburn seri apa? G2? saya belum pernah pegang seri G2. Dan Caliburn G2 memang ada fitur getarnya.

      Seri Caliburn yang lain ga ada fitur getarnya.

      Hapus
    2. Getar getar kebesaaran ampere di kepala chargernya, coba pakai caa di bawah 2 A.

      Hapus
  5. atau leaking di bagian mesin yg sdh rembes masuk.. sbelum dicas.. dikebas2in dlu spaya keluar liquidnya.. atau setiap malam sebelum di cas.. dibalik supaya keluar liquidnya dari sela2 body

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja.  Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai.  Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy?  Baca saja review saya sampai selesai! DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.   Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan. Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,