Langsung ke konten utama

GEEKVAPE SOUL REVIEW | SEBUAH ULASAN YANG "AGAK" LENGKAP

REVIEW GEEKVAPE AEGIS BOOST PART 1 | MASA PEMAKAIAN 1 BULAN

Geekvape dikenal dengan seri Aegis-nya yang tahan banting, tahan air, juga tahan terhadap debu. Menjelang penghujung tahun 2019, Geekvape mengeluarkan varian terbarunya yaitu Aegis Boost. 

Desainnya hampir mirip dengan Aegis Solo dan Aegis MiniYang membedakannya, Aegis Boost adalah AIO dengan model yang sedikit lebih kecil. 

Aegis Boost juga sempat menjadi salah satu AIO yang laris di pasaran, apalagi di Indonesia.



Dalam paket penjualannya, kita mendapatkan 1 kartrid berkapasitas 3,7ml, 2 buah mouthpiece, 2 buah mesh koil, 1 cap penutup mouthpiece, 1 tang kecil untuk melepas koil, dan micro usb cable

Mouthpiece yang diberikan memiliki dua buah bentuk yang berbeda; lonjong dan pipih. Jadi vapers tinggal memilih yang mana yang lebih nyaman dengan mulut kalian. 

Maksimun output powernya adalah 40watt dan memiliki kapasitas baterai sebesar 1500mah yang terbilang cukup dikelasnya. Aegis Boost juga dilengkapi dengan display kecil dimana kita bisa melihat jumlah puff atau puff counter, besaran resistensi koil, dan watt yang kita gunakan. 

Dalam satu kali pengisian baterai, mampu saya gunakan untuk 4 hari pemakaian.

Kartridnya tidak menggunakan model magnet, melainkan semacam press fit dengan sistem penguncian yang cukup kuat. Selain mengusung sistem top refill, pengaturan airflownya juga terbilang sangat nyaman. Kita tinggal memutar saja ring yang ada pada bagian belakang kartrid sesuai keinginan kita.


Masa 1 Bulan Pemakaian
Hal yang bisa saya cermati disini adalah benar AIO ini tahan air dan juga tahan banting, namun TIDAK TAHAN LEAKING alias tidak LEAK PROOF. Banyak pengguna yang mengeluhkan kartrid mereka leaking dari bagian samping dan juga dari bagian lubang airflow. 

Pada kasus yang saya alami, leaking juga masuk ke dalam sela-sela bodi. Jadi saran saya bagi vapers yang sudah meminang Aegis Boost ataupun berencana untuk membeli, rajin rajin lah melakukan pengecekan di bagian kartrid dan bagian atomizernya. 

Pastikan untuk membersihkan sisa rembesan liquid.

WATER RESISTANT
Mengenai ketahanannya terhadap air, ada beberapa hal yang wajib dicermati. Cap / penutup bagian mouthpiece wajib dipasang, ring airflow harus ditutup rapat, dan yang terpenting pastikan karet penutup port charging terpasang dengan benar dan rapat.  

Jadi ingatlah, walaupun produsen sudah menjamin bahwa AIO ini water proof selalu pastikan hal diatas yang saya sebutkan sudah kalian lakukan sebelum melakukan keisengan nyemplungin AIO ini kedalam air.

Mengenai soal rasa yang dihasilkan, buat saya hanya sedikit berbeda atau beda tipis dengan Vinci ataupun Smok RPM. Tapi sekali lagi, menyoal rasa adalah preferensi masing masing akan berbeda tiap orang.


Jangka Umur Koil 
Dua buah koilnya memiliki resistensi yang berbeda yaitu; 0,4 Ohm dan 0,6 Ohm keduanya merupakan kanthal mesh koil. Bisa digunakan untuk DTL ataupun MTL, tapi saran saya jangan gunakan koil 0,6 Ohm nya untuk liquid saltnicIngat bahwa resistensinya rendah, bagi saya ukuran resistensi untuk MTL dengan liquid salt nicotine minimal adalah 0,8 Ohm. 

Jadi MTL untuk koil 0,6 Ohm-nya lebih tepat digunakan dengan liquid Freebase High Nic (6mg, 9mg, 12mg) atau mentok untuk ukuran liquid pods friendly.  Tapi kalau kalian tetap ingin menggunakan Saltnic diatas 15mg silahkan saja tetapi gunakan dengan output wattage rendah antara 14 - 16 watt.

Ketahanan pemakaian koilnya terbilang cukup bagus. Dalam pemakaian saya, koil bisa bertahan hingga 2 minggu dengan sedikit penurunan rasa. Rekor puff counter yang pernah saya dapatkan mencapai 1988 puff. 
Akan berbeda kasusnya apabila kalian melakukan chainvaping.
 
Kesimpulan
APAKAH LAYAK DIBELI? Untuk kalian yang banyak melakukan aktivitas diluar ruangan jawabnya adalah YA! 

AIO ini memang didesain untuk para vapers petualang yang tidak perlu takut apabila devicenya jatuh ataupun terkena air. Desainnya ergonomis, nyaman dipegang dan juga kokoh. 

Ketahanan koil dan baterai yang juga mumpuni, sangat layak untuk kalian miliki. Tetapi ingatlah bahwa AIO ini juga memiliki kekurangan yaitu tidak sepenuhnya bebas dari leaking.
 

PROS :
  • Waterproof, Dustproof, Rustproof, Tahan banting
  • Desain ergonomis
  • Pengaturan airflow nyaman dan mudah
  • Ketahanan koil sangat bagus
  • Terdapat RDTA yang dijual terpisah
  • Harga koil cukup terjangkau dibandingkan AIO sekelasnya
  • Kapasitas kartrid cukup besar

CONS :
  • Leaking pada kartrid
  • Belum menggunakan USB Type  C

Baca juga tentang : REVIEW AEGIS BOOST PART 2 | LEAKING DAN SOLUSI MEMINIMALISIRNYA


Terimakasih, Semoga Harimu Menyenangkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G . Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers.  Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet. Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.   HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium.  Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki l

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja.  Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai.  Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy?  Baca saja review saya sampai selesai! DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.   Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan. Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,