Langsung ke konten utama

REVIEW WENAX M STARTER KIT BY GEEKVAPE | POD KECIL MUNGIL DENGAN EKSTRA POWERBANK

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W | AIO STYLISH, MINIMALIS, DAN RAMAH KANTONG

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI

PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.


REVIEW SMOK FETCH PRO 80W


Smok Fetch Pro ini merupakan suksesor dari smok fetch 40w. Dengan design yang lebih kece dan opsi single baterai eksternal 18650 yang pas banget untuk vapers jaman sekarang, gak bingung musti nge charge tinggal ganti pake baterai cadangan aja. 

Dari awal mula release pod ini dijual dengan harga 500 ribuan, sekarang sudah drop hampir setengah harga! Bisa kamu dapatkan dengan harga dibawah 300 ribu, tidak termasuk baterai. 

Tapi apakah Fetch Pro ini benar benar “Pro” dan worth to buy? 

Baca saja review saya sampai selesai!



REVIEW SMOK FETCH PRO 80W


DESAIN STYLISH, FINISHING KINCLONG

Jujur saja, saya termasuk orang yang suka dengan bentuk device yang kotak atau setidaknya hampir mendekati kotak. Rasanya itu ketika dipegang lebih nyaman ditangan. Ini cuma opini pribadi saya saja.  

Fetch Pro ini disetiap sudutnya gak tajem, agak oval. Enak digenggam tangan.

Finishing dari pod ini bisa dibilang gloss, kinclong. Untuk saya pribadi, gak cocok dengan finishing tipe seperti ini. Gampang lecet dan fingerprint magnet. Apalagi kalo kamu termasuk tipe orang yang sembarangan menaruh device, baru pake seminggu saya jamin udah baret baret. 

Dari pertama beli sampai sekarang, plastil yang ada di body dan di layarnya ga saya lepas. Sayang aja kalo dilepas jadi gampang lecet.


REVIEW SMOK FETCH PRO 80W

FITUR MINIMALIS

Fitur di pod ini terbilang sederhana dan ga ada yang istimewa. Lock wattage, lock tombol fireing, reset puff counter, dan opsi mengganti warna interface. Tapi masih dibekali dengan beberapa fitur safety seperti auto cutt off 10 second puff. 

Bisa dibilang pod ini terasa jadul, kalau dibandingkan dengan pod sepantaran dengan output 80w seperti Smoant Knight, Drag S/X, dan pod lain se-levelnya yang sudah menggunakan single baterai 18650.

Biasa aja dan tidak terasa spesial bagi saya. Tapi cocok untuk kamu kamu yang suka dengan hal yang minimalis dan simple.


REVIEW SMOK FETCH PRO 80W

PERFORMA COIL RPM 0,4 Ohm

Pada coil rpm 0,4 ohm dengan rekomendasi watt 25 saya coba menggunakan dua liquid yaitu Movi District One21 9mg pg/vg 50:50 dan Candy Man Pineapple 3mg pg/vg 70:30. Tidak ada kendala sama sekali, ketika saya melakukan pergantian liquid pun performa coil masih tetap mumpuni. Rasa manis yang dihasilkan cukup, tidak terlalu di overboost macam occ coil dari Voopoo. 

Bisa dibilang lebih balance untuk coil rpm ini. Dengan penggunaan santai dan puff tidak lebih dari 2 detik, coil mampu bertahan 1 bulan 15 hari dengan penurunan rasa yang masih dalam taraf wajar.

Beberapa kali saya mengalami dry hit ketika menggunakan coil rpm ini. Setelah ditelisik, penyebabnya adalah gelembung udara kecil yang menempel pada dinding bagian kapas. 

Untuk mengatasinya cukup dengan rajin mengecek saja dan menggoyangkan cartridge supaya gelembung udaranya naik, dan diamkan sebentar sampai hilang.

 

REVIEW SMOK FETCH PRO 80W


PERFORMA COIL RGC 0,17 Ohm

Jujur saja, awalnya saya agak skeptis dengan coil yang satu ini. Karena banyak sekali yang menyatakan kalau coil rgc ini hambar dan hanya mampu bertahan beberapa hari saja. Tapi akhirnya saya beranikan untuk mencoba sendiri. 

Rekomendasi watt pada coil rgc ini berkisar antara 40-80 watt. Namun bagi saya pribadi main di rentang 45-50 watt sudah cukup. Liquid yang saya gunakan pada coil rgc ini adalah Sagwa Forbidden Apple 3mg dengan rasio pg/vg 50:50.

Rasa manis yang dihasilkan cenderung lebih tipis, apabila dibandingkan dengan coil rpm. Cloud yang dihasilkan lebih banyak daripada coil rpm. 

Namun ketika saya memakai coil rgc, beberapa kali terjadi spitback. Coil rgc ini juga lumayan cepet menguras daya baterai karena membutuhkan watt yang besar, device juga akan terasa agak panas apabila dipaksa untuk chainvape.

Ada satu hal lagi yang terasa agak aneh buat saya ketika memakai coil dan cartridge rgc ini. Muncul suara aneh yang entah munculnya darimana ketika device di fireing. 

Gak terlalu kenceng sih, cuman bikin kaget. 

Kayak suara listrik yang hampir konslet. Dan coil rgc ini hanya bertahan 4 hari masa pemakaian, itupun seringkali saya merasakan dry hit yang sangat mengganggu.

 

BISA BUAT MTL’AN GAK ?

TIDAK COCOK!. Kalau kamu berharap mtl yang sempit. Untuk loose mtl masih bisa. Saya rekomendasikan jika ingin mtl’an beli sekalian coil rba yang rgc, deck nya agak lebih besar dibanding deck rba rpm. 

Tidak akan membuatmu sakit mata dan emosi waktu nyetting koil. 

 

LEAKING ?

Jarang sekali terjadi leaking ketika saya menggunakan pod ini. Namun pernah sekali, itupun karena saya gak sabaran. Selesai isi ulang liquid langsung di puff. Gak spitback tapi tiba tiba bagian bawah coil rembes parah.

Untuk mengatasinya, setiap kali selesai mengisi ulang liquid diamkan dulu selama 5-10 menit. Setelah itu puff pendek dulu. Ketika cara ini saya praktekkan gak terjadi lagi leaking.

 

KESIMPULAN

Kalau kamu mencari pod mod dengan budget yang murah, desain kece, dan tidak mementingkan fitur maka Fetch Pro ini bisa menjadi salah satu pertimbangan. Selebihnya bagi saya device ini biasa aja. 

Tidak ada suatu hal yang membuatnya terasa spesial. 

Dan kalaupun kalian ingin membeli device ini saya sarankan untuk sekalian beli RBA RGC untuk kalian yang suka ngulik coil dan males bolak balik vapestore untuk beli occ. 

Atau kalau mau yang lebih simple, kalian bisa beli RDTA keluaran VXV yang dijual kisaran harga 200 ribu. 

Perlu diingat bahwa device ini lebih cocok untuk DTL’an dengan liquid freebase kisaran nikotin 3-9mg. Dan perlu diingat juga, daya tahan occ coil bisa berbeda dengan yang saya rasakan. 

Tergantung dengan cara pemakaian, jenis, serta rasio pg-vg liquid yang kamu gunakan.

Kalau kalian menyukai dan ingin meng-apresiasi tulisan di blog ini, sempatkanlah mampir dan follow akun instagram saya di @bernard.wicaksono

PROS

  • Single baterai eksternal 18650
  • Maksimum power 80 watt
  • Usb Type C
  • Driptip 510 pada cartridge rpm maupun rgc
  • Desain kece, simple
  • Material kokoh, enak digenggam tangan
  • Finishing kinclong
  • Harga terjangkau
  • Aman dari leaking


CONS
  • Fitur minimalis
  • Tidak cocok untuk MTL’an
  • Setting airflow harus melepas cartridge dari pod
  • Fingerprint magnet dan gampang lecet
  • Tidak ada opsi aksesoris adaptor 510
  • Muncul suara aneh pada device ketika menggunakan coil dan cartridge rgc
  • Performa coil rgc tidak bagus dan terhitung pendek (spitback, dry hit)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UWELL CALIBURN G POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G . Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers.  Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet. Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.   HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium.  Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki l

UWELL CALIBURN A2 POD REVIEW

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.   Packaging Caliburn A2 Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang. Langsung saja baca tulisan saya!   PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1 Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1 . Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1 . Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu

REVIEW AFLO POD by MINISTRY OF VAPE INDONESIA | POD MURAH YANG TIDAK BISA DIPANDANG SEBELAH MATA

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN. Aflo Pod Tahun 2020 hingga 2021 sepertinya memang menjadi tahun dimana kembali-nya era pod system . Tidak sedikit produsen dari brand yang sudah kondang mengeluarkan line-up terbaru dari jajaran pod system -nya. Kalau diperhatikan hampir setiap bulan selalu muncul produk pod baru. Sampai membuat konsumen jadi bingung mau pilih yang mana. Apalagi untuk para vapers yang lapar mata dan mudah goyah pendirian dengan iming-iming fitur terbaru, desain yang unik, serta varian warna yang menawan, pasti selalu saja tergerak hati untuk mencoba produk-produk pod terbaru yang muncul di pasaran. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Aflo Pod , sebuah pod system besutan dari MOVI . Aflo Pod ini mengingatkan saya kepada pod iSWTCH yang mana dipasarkan dibawah naungan MOVI juga. Bentuk pod-nya sekilas hampir mirip, apalagi bentuk cartridge-nya. Bisa dibilang bahwa Aflo Pod ini

REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN, BARANG DIBELI SENDIRI BUKAN ENDORSE. Packaging Xros Mini XROS MINI merupakan generasi penerus terbaru dari keluarga XROS yang dirilis oleh Vaporesso ditahun 2021. Vaporesso mengklaim bahwa Xros Mini mampu memberikan sensasi dan pengalaman Vaping MTL  terbaik pada sebuah pod device. Tapi apakah klaim ini benar adanya? Apa bedanya dengan Xros? Baca saja tulisan saya sampai selesai! Isi Packaging Xros Mini PACKAGING MINIMALIS Minimalis, itulah yang saya rasakan ketika memegang box kemasan dari Xros Mini, ya walaupun tidak se-minimalis Neat 2. Tetap saja terbilang minimalis apabila dibandingkan dengan produk pod lain yang juga buatan Vaporesso.  Dan sepertinya saat ini memang sedang musim / nge-trend packaging produk dengan gaya minimalis. Didalem kotak packaging dari Xros Mini ini terdapat Pod Xros Mini dengan 1 buah cartridge 1,2 Ohm yang sudah terpasang. Kabel Usb type C,